Beri ruang agar organ vital bernapas
Memilih celana dengan bahan yang longgar dan dingin tidak hanya memberikan rasa nyaman pada organ reproduksi pria Anda.
Celana ini bisa menjaga suhu skrotum dan testis tetap normal, sehingga tidak memengaruhi produksi sperma.
Perlu diingat bahwa, meskipun celana jeans ketat dapat menonjolkan bentuk tubuh, pikirkan dampak kesehatannya pada tubuh Anda.
Dalam beberapa kasus, celana yang terlalu ketat bisa menyebabkan penyakit pada sistem reproduksi pria atau memperburuk masalah kesuburan.
[embed-health-tool-bmi]
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Celana pendek menjadi salah satu pakaian yang gemar dikenakan oleh pria. Selain anti ribet, celana pendek juga mudah dipadu padankan dengan berbagai outfit lainnya. Agar bisa tampil maksimal dan sangat santai dengan potongan celana yang satu ini, kamu hanya perlu tahu trik yang tepat agar tidak jadi saltum alias salah kostum.
Coba deh simak lima aturan yang harus kamu tahu tentang memakai celana pendek. Yuk, simak dan maksimalkan gaya kamu!
Bahaya memakai celana jeans ketat bagi kesuburan pria
Menurut Nemours Children’s Health, memakai celana jeans ketat mungkin secara tidak langsung memengaruhi kesuburan.
Begini, ada alasan kenapa testis dan skrotum berada di luar tubuh.
Suhu normal tubuh manusia yang sebesar 36 °C sebenarnya terlalu panas untuk produksi sperma.
Skrotum yang berada di luar tubuh memiliki suhu yang lebih dingin sehingga ideal untuk memproduksi sperma.
Nah, memakai celana dan pakaian dalam yang ketat bisa meningkatkan suhu testis sehingga menurunkan jumlah produksi sperma.
Namun, banyak ahli berpendapat perubahan suhu saja tidak cukup mengurangi produksi sperma secara signifikan.
Ukur panjang celana pendek
Saat mengenakan celana pendek, sebaiknya kenakan celana yang ukurannya tidak terlalu panjang atau pendek. Jika kamu mengenakan celana terlalu pendek, penampilanmu akan terlihat sedikit aneh.
Oleh karena itu, pilihlah celana yang sesuai dengan ukuranmu. Jika ingin terlihat formal dan stylish, kamu bisa pilih potongan celana 5cm di atas lutut. Ukuran ini cukup panjang dibandingkan dengan celana pendek pada umumnya.
Jangan pakai aksesori berlebihan
Mengenakan celana pendek bisa bikin penampilanmu tampak simpel. Jadi, sebaiknya kamu tidak memakai aksesori terlalu banyak. Memakai terlalu banyak aksesori hanya akan membuat tampilan kamu terlalu penuh dan sesak.
Kamu bisa mengenakan gelang atau jam tangan saja sudah cukup. Semakin sedikit kamu memakai aksesori, semakin keren dan maskulin gaya kamu. Coba deh praktikkan hal satu ini!
Buat kamu yang suka bergaya santai dengan celana pendek, jangan sampai aturan-aturan ini terlewat ya, Bro!
Baca Juga: 5 Tips Fashion untuk Pria Berbahu Lebar, Perhatikan Bro!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Pilih bahan celana yang benar
Pilihlah bahan yang memudahkan sirkulasi udara dan tidak terlalu panas. Hindari mementingkan penampilan ketimbang efek pada kesehatannya.
Selain itu, pilihlah bahan yang lembut agar tidak menimbulkan gesekan yang membahayakan organ vital Anda.
Bukan hanya kaus, kemeja juga cocok dipadukan dengan celana pendek
Agar penampilan gak ngebosenin, kamu bisa memadukan celana pendek dengan kemeja. Perpaduan outfit tersebut bakal bikin penampilanmu lebih klasik. Supaya gayamu gak berantakan, sebaiknya pilih kemeja polos.
Selain itu, pilihlah warna yang serasi dengan celana pendek yang akan kamu kenakan. Tambahkan blazer agar gaya kamu semakin keren. Gaya tersebut bisa kamu sontek untuk jadi OOTD semi formal yang simpel.
Semua jenis sepatu cocok untuk dipadukan dengan celana pendek
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Kalau kamu gemar mengoleksi sepatu, maka wajib coba untuk memadukannya dengan celana pendek sebagai OOTD. Pada dasarnya, celana pendek selalu serasi saat dipadukan dengan berbagai jenis sepatu apa pun.
Walaupun begitu, kamu juga harus yakin bahwa sepatu akan dikenakan sesuai dengan karaktermu. Jadi, gak ada salahnya untuk mencoba mix and match sepatu dengan celana pendek sebagai OOTD saat keluar rumah.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Celana Pendek Jeans untuk Pria, Tampilan Makin Cool!
Selama berabad-abad, perempuan zaman dulu tidak diperbolehkan memakai celana, melainkan rok. Bagaimana sejarah perempuan akhirnya bisa memakai celana seperti saat ini?
Dikutip dari Britannica, pada mulanya perempuan di Amerika Serikat lebih banyak yang menggunakan rok. Mereka hanya memakai celana saat bekerja atau melakukan olahraga. Saat itu, tren fashion di masyarakat Barat pun sama.
Pada pertengahan abad ke-20, celana tidak begitu populer di kalangan perempuan meski sejak abad ke-19 sudah banyak perempuan yang memperjuangkan celana. Adopsi celana sebagai pakaian sehari-hari untuk perempuan di masyarakat Barat menemui akarnya pada gerakan reformasi pakaian pertengahan abad ke-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun ada wanita saat ini yang sudah mengenakan pakaian seperti celana jika mereka melakukan latihan fisik atau pekerjaan rumah tangga, pakaian tersebut biasanya tidak terlihat oleh publik. Kebanyakan wanita biasanya mengenakan rok panjang yang terasa berat, terlihat besar, dan membatasi gerak mereka.
Celana Populer Setelah Perang Dunia
Popularitas penggunaan celana pada perempuan kembali muncul setelah para perempuan sipil mengambil alih pekerjaan tradisional pada saat Perang Dunia I tahun 1914-1918. Saat itu perempuan pejuang menggunakan celana untuk sehari-hari.
Selanjutnya, pada masa Perang Dunia II (1939-1945), celana lebih banyak dikenakan oleh perempuan sipil dan militer, baik di tempat kerja maupun dalam pergaulan.
Wanita terus menikmati mengenakan celana setelah perang, terutama untuk olahraga atau rekreasi. Tetapi tren gaya wanita sebagian besar tetap terpaku pada rok atau gaun selama tahun 1960-970-an.
Tidak hanya dikenakan perempuan sipil, saat itu juga semakin banyak perempuan yang memperjuangkan haknya dalam memakai celana. Hingga pada saat ini, celana merupakan pakaian unisex atau bebas yang dipakai oleh perempuan untuk sehari-hari.
Celana jeans atau jin bisa dibilang tipe celana andalan bagi semua kalangan. Sudah banyak juga model celana jeans yang membuat pria terlihat semakin modis. Namun siapa sangka, sering memakai celana jeans, apalagi yang ketat, memiliki bahaya bagi penis pria.
Sosok di Balik Hak Perempuan Bercelana
Di Amerika Serikat, Elizabeth Smith Miller merancang versi awal dari pakaian seperti celana untuk wanita sekitar tahun 1851. Pakaian tersebut terdiri dari rok yang memanjang di bawah lutut dan celana longgar "Turki" yang berkumpul di pergelangan kaki, dan dikenakan dengan jaket pendek di atasnya.
Pakaian tersebut dikenal dengan nama bloomers. Nama tersebut diambil dari nama pengusul desain awal pakaian yakni Miller Amelia Jenks Bloomer. Sosok lain yang turut mendukung pemakaian celana pada perempuan adalah seorang feminis Amerika, Mary Edward Walker dan Elizabeth Cady Stanton.
Meski menikmati popularitas di beberapa kalangan, bloomers menimbulkan banyak kontroversi. Penggunaan sehari-hari mereka kemudian memudar setelah beberapa tahun.
Celana sempat kembali menjadi pakaian yang dikenakan perempuan hanya untuk berolahraga, melakukan pekerjaan rumah, atau dipakai secara pribadi.